Tapak Pendidik - Dalam artikel ini kita akan membahas tentang Perkembangan Olahraga Bulutangkis Di Indonesia ? Bagaimana perkembangan ...
Sejak Diresmikannya Persatuan Olahraga Bulutangkis di Inggris, permainan ini mulai berkembang dan dimainkan di beberapa daerah jajahan Inggris, termasuk Malaysia dan Singapura, Dari dua daerah jajahan inilah diperkirakan permainan badminton masuk ke Indonesia. Ada yang masuk melalui Medan dan beberapa daerah di Sumatera, adapula yang di bawa dari Malaysia atau Singapura langsung ke Jakarta. Ini terjadi kira-kira pada tahun 1930.
Menurut salah satu informasi, Pada tahun 1993 di Jakarta sudah ada perkumpulan badminton yang populer, perkumpulan itu di beri nama "bataviase badminton Bond" disingkat BBB. Selanjutnya berdiri pula satu perkumpulan lagi yang bernama bataviase Badminton League. Kedua perkumpulan ini akhirnya bersatu dengan nama Bataviase Badminton Unie (BBU).
Pada tahun 1930 sudah mulai dselenggarakan kejuaraan badminton Jawa Barat dan beberapa kejuaraan lain di Pulau Jawa. Kegiatan badminton pada masa itu tidak lepas dari kegiatan sepakbola yang merupakan induk olahraga yang pertama yaitu PSSI. Selain diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan badminton di tampilkan dalam keramaian massa seperti acara "Pasar Malam" atau resepsi-resepsi sehingga permainan badminton semakin dikenal masyarakat.
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Perkembangan olahraga Badminton semakin pesat. Pada tahun 1942 karena suasana anti barat yang diciptakan balatentara Jepang, disusunkan untuk mengganti istilah badminton yang di anggap asung dengan istilah Indonesia. RMS.Tri Tjondrokusumo yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua ISI bagian badminton, mengusulkan nama "Bulutangkis" sebagai pengganti untuk nama badminton, usulan nama ini ternyata mendapatkan tanggapan positif dan diterima dengan baik oleh kalangan pencinta bulutangkis dan menyebar luaskan di seluruh pulau Jawa dan beberapa daerah lain di nusantara.
Satu tahun kemudian di Jakarta dibentuk suatu gerakan olahraga dengan nama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga Rakyat) yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata. Gelora terdiri atas beberapa cabang olahraga termasuk bulutangkis dan secara berkala mengelenggarakan kejuaraan Bulutangkis Di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Guna menghimpun dan menyatukan seluruh kegiatan olahraga di wilayah Republik Indonesia dalam suatu organisasi tingkat nasional, maka pada tanggal 18-20 Januari 1947 di Solo melahirkan satu badan olahraga nasional yang bernama PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) dengan ketuanya Mr. Widodo Sastradiningrat. PORI dibagi menjadi beberapa bagian. Untuk bagian bulutangkis ketuanya adalah RMS. Tri Tjondrokusumo.
Pada Tanggal 4-6 Mei 1951, para tokoh bulutangkis indonesia menyelenggarakan kongres di Bandung. Mereka sepakat untuk membentuk badan bulutangkis tingkat nasional, maka tebentuklah organisasi bulutangkis dengan nama "PBSI" pada tanggal 5 mei 1951, merupakan kependekan dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Sebagai ketua PBSI pertama adalah A. Rochdi dan dua wakil ketua yaitu Soedirman dan Tri Tjondrokusumo. Pada tahun 1953, PBSI secara resmi melamar untuk menjadi anggota BWF. Ini merupakan langkah awal menuju ambisi untuk memboyong piala Thomas sebagai supremasi kejuaraan Dunia Beregu Outera. Selain itu bulutangkis Indonesia berusaha untuk memperoleh prestasi tinggi di arena internasional.
Kejuaraan Nasional (KEJURNAS) bulutangkis oerirabgab di Indonesia mulai diselenggarakan pada tahun 1954 di Surabaya, Biasanya kejuaraan ini dilaksanakan setiap akhir tahun. Namun kejuaraan nasional ini sering mengalai beberapa perubahan dan hambatan diantaranya sering berbarengan dengan final Grafik Dunia, sehingga kadang-kadang ditiadakan. Mulai tahun 1990 kejuaraan nasional mulai di atur yaitu, setiap tahun neap diselang-selang kejuaraan beregu antar klub, dan tahun ganjil kejuaraan nasional peorangan
*Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share :) Terima Kasih
Pada Tanggal 4-6 Mei 1951, para tokoh bulutangkis indonesia menyelenggarakan kongres di Bandung. Mereka sepakat untuk membentuk badan bulutangkis tingkat nasional, maka tebentuklah organisasi bulutangkis dengan nama "PBSI" pada tanggal 5 mei 1951, merupakan kependekan dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Sebagai ketua PBSI pertama adalah A. Rochdi dan dua wakil ketua yaitu Soedirman dan Tri Tjondrokusumo. Pada tahun 1953, PBSI secara resmi melamar untuk menjadi anggota BWF. Ini merupakan langkah awal menuju ambisi untuk memboyong piala Thomas sebagai supremasi kejuaraan Dunia Beregu Outera. Selain itu bulutangkis Indonesia berusaha untuk memperoleh prestasi tinggi di arena internasional.
Kejuaraan Nasional (KEJURNAS) bulutangkis oerirabgab di Indonesia mulai diselenggarakan pada tahun 1954 di Surabaya, Biasanya kejuaraan ini dilaksanakan setiap akhir tahun. Namun kejuaraan nasional ini sering mengalai beberapa perubahan dan hambatan diantaranya sering berbarengan dengan final Grafik Dunia, sehingga kadang-kadang ditiadakan. Mulai tahun 1990 kejuaraan nasional mulai di atur yaitu, setiap tahun neap diselang-selang kejuaraan beregu antar klub, dan tahun ganjil kejuaraan nasional peorangan
*Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share :) Terima Kasih
COMMENTS